Hubungan
Antropologi Dengan Ilmu Lain
Antropologi dengan ilmu-ilmu bagiannya mempunyai
hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu
sosial yang lain. Hubungan ini pada umumnya
bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan
ilmu-ilmu itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu social
yang lain juga memerlukan antropologi dalam memecahkan masalah yang dikajinya.
1. Hubungan
antropologi dengan sosiologi
Sepintas antropologi dan sosiologi mempunyai
banyak persamaan, missalnya saja tentang obyek kajiannya yaitu ilmu yang
mempelajari tentang manusia, bedanya sudut pandang yang digunakan. Antropologi
lebih ke pendekatan asal-usul manusia dan kebudayaan yang dihasilkan, sedangkan
sosiologi lebih mengarah ke hubungan antar manusia dan proses-proses yang
timbul dari hubungan tersebut.
Karena banyak kesamaan dari kedua ilmu tersebut,
maka tidak jarang apabila para sosiolog banyak meminjam konsep-konsep dan
pendekatan-pendekatan antropologi dalam penelitian yang mereka lakukan. Setelah
memasuki abad ke-20 pemikiran para antropolog semakin berkembang, obyek kajian
mereka juga semakin luas sehingga tidak jarang kajian bidang ilmu sosiologi
juga menjadi kajian dalam antropologi. Misalnya saja kajian
tentang dampak-dampak dari globalisasi dalam masyarakat.
2.
Hubungan
antropologi dengan psikologi
Pada
hakikatnya psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan
proses-proses mentalnya. Dapat dikatakan bahwa psikologi lebih menekankan apad
pendekatan internal, yaitu dari daam diri seseorang, sedangkan antropologi
lebih menekankan pada aspek eskternalnya, yiatu lingkungan. Kedua unsure ini
saling terkait dan tidak dapat dipisahkan dalam membentuk sebuah kebudayaan.
Untuk memahami pola-pola kebudayaan dalam masyarakat, seorang antropolog harus
memperhatikan interaksi yang terjadi antara kedua unsure tersebut. Sedangkan
seorang psikolog juga harus memperhatikan unsure eksternal yang membentuk sifat
seseorang.
3. Hubungan antropologi dengan
sejarah
Terkadang
latar belakang suatu peristiwa sejarah sulit diketahui hanya dari fakta-fakta
yang ada di lapangan. Kosep-konsep tentang kehidupan masyarakat yang terjadi
saat peristiwa sejarah berlangsung, yang dikaji melalui pendekatan antropologi
akan memberi pengertian banyak bagi seorang sejarahwan untuk mengetahui latar
belakang peristiwa tersebut. Selain itu banyak peristiwa sejarah yang dapat
dipecahkan melalui pendekatan antropologi. Misalnya saja dalam mengkaji sistem
kepercayaan, Folklore dan sejarah local dalam suatu masyarakat.
Antropolog juga sangat
memerlukan sejarah, terutama untuk menganalisa tentang kebudayaan suatu suku
bangsa. Seorang antropolog terkadang menggunakan metode-metode sejarah untuk
merekontruksi sejarah dari rangkaian permasalahan yang timbul dalam kebudayaan.
Misalnya saja untuk menganalisa sebuah masyarakat yang mengalami pengaruh dari
kebudayaan luar. Seorang antropolog harus mengetahui asal dari pengaruh
tersebut dan bagaiaman proses masuknya kebudayaan asing tersebut.
4.
Hubungan antropologi dengan
geografi
Geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang bumi beserta isinya. Isi dari bumi itu sendiri adalah
flora, fauna, manusia dan bentang alam yang ada dipermukaan bumi. Melihat obyek
kajian dari geografi yang juga menyebut manusia, maka tidak bisa dipungkiri
lagi kalau geografi memerlukan antropologi dalam kajiannya. Penyebabnya karena
antropologi mempelajari tentang berbagai warna manusia, baik dari segi suku
bangsa, etnis, maupun ras. Sebaliknya, antropologi juga memerlukan geografi
untuk memepelajari tentang bentang alam. Karena salah satu yang mempengaruhi
kebudayaan manusia adalah keadaan lingkungan fisik tempat mereka hidup.
5.
Hubungan antropologi dengan
ekonomi
Kekuatan, proses dan
hokum-hukum ekonomi yang beralku dalam aktivitas ekonomi masyarakat sangat dipengaruhi
oleh keadaan masyarakatnya. Seorang ahli ekonomi yang akan membangun
perekonomian di suatu Negara tentu memerlukan bahan komparatif mengenai
berbagai unsure kemasyarakatan dalam Negara tersebut. Untuk mengumpulkan
keterangan tersebut ilmu antropologi sangat dibutuhkan oleh seorang ekonom.
Perubahan dalam bidang ekonomi sendiri mempunyai andil yang sangat besar dalam
perubahan kebudayaan masyarakatnya. Semakin maju perekonomian suatu masyarakat,
maka kebudayaannya pun ikut berubah. Terkadang untuk menganalisa perubahan
kebudayaan dalam masyarakat, antropolog juga memerlukan pendekatan ekonomi.
6.
Hubungan antara antropologi
dengan ilmu politik
Seorang politikus dalam
meneliti maupun menganalisa suatu sistem politik maupun kekuatan politik dari
suatu Negara tentusaja memperhatikan sistem pemerintahan, kekuatan-kekuatan
politik dan masalah latar belakang budaya dari kekuatan politik tersebut.
Adapun yang menyangkut latar belakang kekuatan politik yaitu prinsip ideology,
sistem norma, adat istiadat dan tradisi dari semua kalangan yang menyusun
kekuatan politik tersebut. Agar dapet memahami latar belakang penyusun kekuatan
politik tersebut, diperlukan metode analisa antropologi.
Seorang antropolog dalam
mempelajari suatu masyarakat atau suatu suku pati juga akan menghadapi tentang
konsep kekuasaan yang terdapat dalam suku tersebut. Dalam menganalisa fenomena
tersebut sudah tentu mereka memerlukan bantuan dari ilmu politik.
7.
Hubungan antropologi dengan
ilmu hukum adat
Antropologi digunakan oleh
banyak ahli hokum, terutama hokum adat untuk melakukan penelitian tentang hokum
adat yang berlaku di beberapa tempat. Anttropologi penting digunakan karena
hokum adat bukan merupakan hokum yang tertulis seperti KUHP atau Undang-Undang,
melainkan hokum yang timbul dan hidup langsung dalam masyarakat.
Antropologi juga memerlukan
bantuan dari ilmu hokum karrena setiap masyarakt pasti mempunyai hokum yang
digunakan dalam pengendalian social. Hokum yang berlaku dalam masyarakat banyak
sedikit turut mempengaruhi kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat tersebut.
Untuk itu seorang antropolog harus mempunyai pengetahuan umum tentang
konsep-konsep hokum pada umumnya.
8.
Hubungan antara ilmu
administrasi dengan antropologi
Ilmu admisnistrasi pada umumnya
akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan masalah-masalah yang dikaji
dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang dibahas dalam
administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan
metode-metode antropologi.
9.
Hubungan antara linguistic
dengan antropologi
Linguistic merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bahasa. Antropologi dari fase awalnya adalah mengumpulkan
berbagai kebudayaan dari muka bumi, termasuk bahasa yang beragam yang digunakan
oleh masyarakat yang ada di bumi. Linguistic merupakan kajian dalam antropologi
selain etnografi. Untuk bisa meneliti suatu masyarakat terlebih dahulu kita
harus memahami bahsa yang berlaku dan mereka gunakan sehari-hari
Selain dengan ilmu social
antropologi juga berhubungan dengan ilmu-ilmu lain. Mengingat kajian dari ilmu
antropologi bukan hanya antropologi sosial tetapi juga antropologi fisik dan
antropologi budaya.
1. Hubungan
antara geologi dengan antropologi
Bantuan ilmu geologi yang
memeplajari tentang cirri-ciri lapisan bumi serta peubahan-perubahannya sangat
dibutuhkan oleh paleo-antropologi untuk menetapkan umur relative dari fosil dan
artefak-ratefak kebudayaan manusia zaman dulu untuk merekontruksi kebudayaan
mereka saat itu. Untuk menggolongkan umur benda akan lebih mudah bila
menggunakan pendekatan geologi sehingga dapat dilakukan pengelompokan sebelum
menganalisa lebih lanjut.
2.
Hubungan antara antropologi
dengan ilmu pleontologi
Paleontology merupakan ilmu
yang meneliti fosil makhluk hidup dari zaman dahulu kala untuk membuat suatu
rekonstruksi tentang proses evolusi bentuk-bentuk makhluk dari dahulu kala
samapi sekarang. Dalam menentukan umur dari fosil maupun artefak yang ditemukan
dapat dilakukan dengan pendekatan peleo-antropologi.
3.
Hubungan ilmu anatomi dengan
antropologi
Seorang antropolog fisik sanagt
memerlukan ilmu anatomi untuk menganalisa cirri-ciri dari berbagi ras manusia
yang ada di bumi ini. Ras manusia dapat dibedakan berdasar cirri-ciri fisik
yang melekat pada mereka. Persamaan cirri-ciri organ tubuh dapat digunakan
untuk mengelompokan ras-ras dan mengetahui hubungan antar ras tersebut.
4.
Hubungan antropologi dengan
ilmu kesehatan masyarakat
Data mengenai konsepsi dan
sikap penduduk desa tentang kesehatan, sakit, dukun, obat-obatan tradisonal,
pantangan makanan dan kebiasaan berobat, yang semuanya dikaji oleh ilmu
antropologi pola kehidupan masyarakat dapat digunakan oleh para pamong
kesehatan masyarakat untuk memahami karakter masyarakat dimana mereka bertugas.
Dengan memahami karakter masyarakatnya, diharapkan mereka bisa lebih mudah
dalam membuat kebijakan dan melakukan tindakan.
5.
Hubungan arkeologi dengan
antropologi
Arkeologi adalah ilmu yang
digunakan untuk meneliti peninggalan-peninggalan kebudyaan awal manusia.
Arkeologi memusatkam diri pada dua hal penting yaitu memantapkan
tahapan-tahapan perkembangan kebudayaan dan memahami sebab perubahan-perubahan
tertentu yang terjadi, kapan, dan dimana itu terjadi. Mereka tidak hanya
merekontruksi cara hidup dan adat istiadat dari apa yang mereka temukan tetapi
juga perubahan kebudayaan. Ini
menunjukan bahwa antropologi berkaitan erat dengan arkeologi karena sama-sama
merekontruksi tentang kebudayaan manusia.